Rumah
Adat Betang Asal Suku Dayak Kalimantan Tengah
Rumah Betang berasal dari suku Dayak Kalimantan Tengah.
Rumah betang mempunyai ciri berbentuk rumah panggung dan memanjang. Pada suku
Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan
Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol
kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah
di Matahari padam.
Saat ini sudah jarang lagi kita jumpai rumah betang yang
asli. Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah hanya terdapat rumah betang
yang sudah dibangun ulang. Di bagian paling hulu, rumah betang yang dibangun
kembali ada di Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang. Di
bagian hilir, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Sei Pasah,
Kecamatan Kapuas Hilir. Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ada
rumah betang asli yang dibangun sejak tahun 1870. Letaknya di Desa Buntoi,
Kecamatan Kahayan Hilir. Rumah ini menghadap Sungai Kahayan dan memiliki pelabuhan
yang siap menyambut kedatangan wisatawan melalui sungai.
Makna
dan Nilai Rumah Betang
Rumah betang telah menjadi simbol yang kokoh dari kehidupan
komunal masyarakat Dayak. Dengan mendiami rumah betang dan menjalani segala
proses kehidupan di tempat tersebut, masyarakat Dayak menunjukkan bahwa mereka
juga memiliki naluri untuk selalu hidup bersama dan berdampingan dengan warga
masyarakat lainnya. Mereka mencintai kedamaian dalam komunitas yang harmonis
sehingga mereka berusaha keras untuk mempertahankan tradisi rumah betang ini.
Rumah betang selain sebagai tempat kediaman juga merupakan
pusat segala kegiatan tradisional warga masyarakat. Rumah betang menjadi tempat
dan sekaligus menjadi sarana yang efektif bagi masyarakat Dayak untuk membina
keakraban satu sama lain.
Bagian-bagian
Rumah Betang
Menurut
kepercayaan suku Dayak ada beberapa ketentuan khusus dalam peletakan bagian
ruang pada Rumah Betang. Berikut beberapa ketentuannya :
1. Pusat (poros) bangunan
Tempat orang berkumpul melakukan berbagai macam kegiatan seperti
keagaman,sosial masyarakat dan lain-lain. Ruangan harus los dan berada ditengah
bangunan.
2. Ruang tidur
Disusun berjajar sepanjang bangunan Betang. Peletakan ruang
tidur anak dan orang tua ada ketentuan tertentu dimana ruang tidur orang tua
harus berada paling ujung dari aliran sungai dan ruang tidur anak bungsu harus
berada pada paling ujung hilir aliran sungai, jadi ruang tidur orang tua dan
anak bungsu tidak boleh diapit dan apabila itu dilanggar akan mendapat petaka
bagi seisi rumah.
3. Dapur
Bagian dapur harus menghadap aliran sungai karena menurut
kepercayaan masyarakat setempat supaya mendapat rezeki.
4. Tangga
Tangga dalam ruangan rumah adat Betang harus begrjumlah
ganjil, tetapi umumnya berjumlah 3 yaitu berada di ujung kiri dan kanan, satu
lagi di depan sebagai penanda atau ungakapan rasa solidariras menurut mitos
tergantung ukuran rumah, semakin besar ukuran rumah maka semakin banyak tangga.
5. Pante
Merupakan lantai tempat menjemur padi, pakaian, untuk
mengadakan upacara adat lainya. Posisinya berada didepan bagian luar atap yeng
menjorok ke luar. Lantai pante terbuat dari bahan bambu, belahan batang pinang,
kayu bulatan sebesar pergelangan tangan atau dari batang papan.
6. Serambi
Merupakan pintu masuk rumah setelah melewati pante yang
jumlahnya sesuai dengan jumlah kepala keluarga. Di depan serambi ini apabila
ada upacara adat kampung dipasang tanda khusus seperti sebatang bambu yang
kulitnya diarut halus menyerupai jumbai-jumbai ruas demi ruas.
7. Sami
Ruangan ini berfungsi ruang tamu sebagai tempat
menyelenggarakan kegiatan warga yang memerlukan.
8. Jungkar
Jungkar sebagai ruang tambahan dibagian belakang bilik
keluarga masing-masing yang atapnya menyambung atap rumah panjang atau ada
kalanya bumbung atap berdiri sendiri tapi masih merupakan bagian dari rumah
panjang. Jungkar ditempatkan di tangga masuk atau keluar bagi satu
keluarga, agar tidak mengganggu tamu yang sedang bertandang. Jungkar yang
atapnya menyambung pada atap rumah panjang dibuatkan tingkatan (ventilasi pada
atap yang terbuka dengan ditopang/disanggah kayu) yang sewaktu hujan atau malam
hari dapat ditutup kembali.
Itulah penjelasan singkat mengenai rumah betang yang berasal
dari suku Dayak Kalimantan Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar