Jumat, 28 April 2017

Rumah Adat Betang Asal Suku Dayak Kalimantan Tengah
Rumah Betang berasal dari suku Dayak Kalimantan Tengah. Rumah betang mempunyai ciri berbentuk rumah panggung dan memanjang. Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah di Matahari padam.
Saat ini sudah jarang lagi kita jumpai rumah betang yang asli. Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah hanya terdapat rumah betang yang sudah dibangun ulang. Di bagian paling hulu, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang. Di bagian hilir, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir. Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ada rumah betang asli yang dibangun sejak tahun 1870. Letaknya di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir. Rumah ini menghadap Sungai Kahayan dan memiliki pelabuhan yang siap menyambut kedatangan wisatawan melalui sungai.
Makna dan Nilai Rumah Betang
Rumah betang telah menjadi simbol yang kokoh dari kehidupan komunal masyarakat Dayak. Dengan mendiami rumah betang dan menjalani segala proses kehidupan di tempat tersebut, masyarakat Dayak menunjukkan bahwa mereka juga memiliki naluri untuk selalu hidup bersama dan berdampingan dengan warga masyarakat lainnya. Mereka mencintai kedamaian dalam komunitas yang harmonis sehingga mereka berusaha keras untuk mempertahankan tradisi rumah betang ini.
Rumah betang selain sebagai tempat kediaman juga merupakan pusat segala kegiatan tradisional warga masyarakat. Rumah betang menjadi tempat dan sekaligus menjadi sarana yang efektif bagi masyarakat Dayak untuk membina keakraban satu sama lain.
Bagian-bagian Rumah Betang
Menurut kepercayaan suku Dayak ada beberapa ketentuan khusus dalam peletakan bagian ruang pada Rumah Betang. Berikut beberapa ketentuannya :
1. Pusat (poros) bangunan
Tempat orang berkumpul melakukan berbagai macam kegiatan seperti keagaman,sosial masyarakat dan lain-lain. Ruangan harus los dan berada ditengah bangunan.
2. Ruang tidur
Disusun berjajar sepanjang bangunan Betang. Peletakan ruang tidur anak dan orang tua ada ketentuan tertentu dimana ruang tidur orang tua harus berada paling ujung dari aliran sungai dan ruang tidur anak bungsu harus berada pada paling ujung hilir aliran sungai, jadi ruang tidur orang tua dan anak bungsu tidak boleh diapit dan apabila itu dilanggar akan mendapat petaka bagi seisi rumah.

3. Dapur
Bagian dapur harus menghadap aliran sungai karena menurut kepercayaan masyarakat setempat supaya mendapat rezeki.

4. Tangga
Tangga dalam ruangan rumah adat Betang harus begrjumlah ganjil, tetapi umumnya berjumlah 3 yaitu berada di ujung kiri dan kanan, satu lagi di depan sebagai penanda atau ungakapan rasa solidariras menurut mitos tergantung ukuran rumah, semakin besar ukuran rumah maka semakin banyak tangga.

5. Pante
Merupakan lantai tempat menjemur padi, pakaian, untuk mengadakan upacara adat lainya. Posisinya berada didepan bagian luar atap yeng menjorok ke luar. Lantai pante terbuat dari bahan bambu, belahan batang pinang, kayu bulatan sebesar pergelangan tangan atau dari batang papan.

6. Serambi
Merupakan pintu masuk rumah setelah melewati pante yang jumlahnya sesuai dengan jumlah kepala keluarga. Di depan serambi ini apabila ada upacara adat kampung dipasang tanda khusus seperti sebatang bambu yang kulitnya diarut halus menyerupai jumbai-jumbai ruas  demi ruas.

7. Sami
Ruangan ini berfungsi ruang tamu sebagai tempat menyelenggarakan kegiatan warga yang memerlukan.

8. Jungkar
Jungkar sebagai ruang tambahan dibagian belakang bilik keluarga masing-masing yang atapnya menyambung atap rumah panjang atau ada kalanya bumbung atap berdiri sendiri tapi masih merupakan bagian dari rumah panjang. Jungkar  ditempatkan di tangga masuk atau keluar bagi satu keluarga, agar tidak mengganggu tamu yang sedang bertandang. Jungkar yang atapnya menyambung pada atap rumah panjang dibuatkan tingkatan (ventilasi pada atap yang terbuka dengan ditopang/disanggah kayu) yang sewaktu hujan atau malam hari dapat ditutup kembali.
Itulah penjelasan singkat mengenai rumah betang yang berasal dari suku Dayak Kalimantan Tengah.

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Kardus Bekas Beserta Langkah-langkah
1. Cara Membuat Lampu Gantung dari Kardus Bekas
Dengan memanfaatkan kardus bekas, kamu bisa membuat kerajinan tangan lampu gantung. Kerajinan tersebut bisa kamu jadikan hiasan di rumah sehingga membuat rumah kamu terlihat lebih menarik.
Membuat lampu gantung ini tidak terlalu sulit jika kamu mengikuti langkah-langkah dalam membuat lampu gantung ini. Selain itu, bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat kerajinan tangan dari kardus berbentuk lampu gantung ini cukup mudah didapatkan dan bahkan mungkin kamu sudah memiliki bahan dan peralatannya. Sehingga kamu hanya perlu untuk meluangkan waktu untuk membuat kerajinan tangan berbentuk lampu gantung ini.
Langsung saja bagi kamu yang berminat untuk membuat kerajinan tangan dari kardus berbentuk lampu gantung, berikut ini bahan dan peralatan yang dibutuhkan serta cara pembuatannya.
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan:
·         Kardus bekas
·         Lem tembak
·         Lampu
·         Tempat lampu
·         Kabel
·         Penggaris
·         Pensil
·         Cat semprot
Cara Membuat Lampu Hias dari Kardus Bekas
1.     Langkah pertama adalah memotong kardus. Kardus yang sudah disiapkan sebelumnya dipotong dengan ukuran panjang 60cm dan lebar 21cm. Bisa saja kamu memotong sesuai ukuran kamu sendiri.
2.     Langkah kedua adalah mengecat kardus. Gunakan cat warna putih untuk permukaan kardus. Permukaan kardus yang di cat hanya satu sisi saja dan permukaan yang di cat dijadikan warna dalam. Tujuannya adalah agar cahaya lampu nantinya bisa bersinar terang.
3.     Langkah ketiga adalah melipat kardus menjadi segilima. Ingat, sisi dalam kardus berwarna putih dan sisi luarnya warna kardus asli.
4.     Setelah kardus di lipat menjadi segilima, potong-potong kardus yang membentuk segilima tersebut menjadi banyak. Cara mudah memotongnya adalah dengan membentangkan lagi kardus tersebut, lalu dipotong. Setelah dipotong, lipat kembali kardus yang sudah dipotong tersebut menjadi segilima. Gunakan lem agar lipatan kardus tidak kembali lagi.
5.     Susun kembali potongan kardus segilima tersebut dengan posisi berlawanan dari satu kardus ke kardus lainnya. Gunakan lem agar melekat kuat. (lihat gambar)
6.     Langkah selanjutnya adalah membuat lembaran kardus berbentuk segilima. Hal ini berfungsi untuk tempat meletakkan lampu. Buat lubang di bagian tengah kardus berbentuk segilima tersebut, lalu pasang tempat untuk lampunya beserta kabelnya.
7.     Gabungkan lembaran kardus yang berbentuk segilima dengan potongan kardus yang disusun sebelumnya.
8.     Proses membuat lampu hias dari kardus sudah selesai. Kamu bisa menggunakan lampu hias tersebut di teras atau di ruang tamu rumah.

2. Membuat Rak Mini Dari Bahan Kardus Bekas

Seringkali orang sembarangan dalam meletakkan buku, pulpen, dan alat tulis lainnya. Penyebabnya adalah tidak adanya rak khusus untuk meletakkan alat tulis tersebut. Resikonya adalah seringkali kehilangan benda-benda tersebut, terutama pulpen atau pensil. Oleh karena itu, kamu perlu menyediakan rak khusus untuk meletakkan alat-alat tulis.
Jika kamu sedang menghemat biaya namun memerlukan rak peralatan tulis tersebut, kamu bisa membuatnya sendiri dengan memanfaatkan kardus bekas. Berikut ini cara pembuatannya.
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan
·         Kardus bekas
·         Gunting/cutter
·         Lem
Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Kardus Berbentuk Rak Mini
1.     Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti, kardus bekas, lem, cutter, keras hvs warna/cat, dan pendukung lainnya.
2.     Setelah bahan dan peralatannya terkumpul, kamu bisa langsung memotong kardus sesuai bentuk rak sebelum di rangkai. Gunakan cutter untuk memotong. Jika agak sulit, kamu bisa menggunakan gunting.
3.     Setelah kardus dipotong sesuai dengan bentuk rak, kamu bisa memberikan warna. Terserah mau menggunakan kertas hvs warna atau menggunakan cat. Yang perlu diperhatikan jika kamu menggunakan cat adalah kamu perlu berhati-hati dalam mengecat kardus agar kardus tidak rusak. Setelah di cat, kardus di jemur terlebih dahulu agar cat cepat mengering dan kardus kuat.
4.     Langkah selanjutnya adalah membuat lubang-lubang guna merangkai potongan-potongan kardus menjadi rak.
5.     Langkah terakhir adalah rangkai potongan-potongan kardus tersebut menjadi rak. Jangan lupa untuk memeriksa kekuatan rak agar rak tidak gampang rusak.


 3. Cara Membuat Pigura dari Kardus Bekas

Kerajinan tangan kedua yang dapat dibuat dengan memanfaatkan kardus bekas adalah pigura foto. Kerajinan ini pembuatannya tidak terlalu sulit. Jadi, hal ini sangat cocok bagi kamu yang baru belajar membuat kerajinan tangan dari kardus.
Selain pembuatannya tidak terlalu sulit, bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tangan dari kardus berbentuk pigura ini juga mudah didapatkan.
Bagi kamu yang ingin belajar membuat kerajinan tangan dari kardus, sebaiknya membuat kerajinan tangan berbentuk pigura ini untuk tahap belajar. Berikut bahan dan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam membuat kerajinan tangan dari kardus berbentuk pigura serta cara pembuatannya.
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan
·         Kardus bekas
·         Gunting
·         Lem
·         Cutter
·         Kertas hias sebagai pelengkap
Cara Membuat Pigura dari Kardus Bekas
1.     Langkah pertama dalam membuat kerajinan tangan dari kardus berbentuk pigura adalah dengan memotong kardus sesuai dengan ukuran foto yang nantinya ingin dipasang di pigura tersebut.
2.     Kardus dipotong menjadi dua bagian dengan ukuran sesuai dengan foto yang akan dipasang di pigura.
3.     Biasanya, tepi kardus bekas potongan tidak rapi. Kardus yang dipotong masih terlihat kasar. Oleh karena itu, kamu perlu menghaluskan menggunakan cutter.
4.     Kardus bagian pertama di potong tengahnya dan disisakan bagian tepinya beberapa centimeter saja dan bagian kedua dibiarkan begitu saja. (lihat gambar no.2)
5.     Langkah selanjutnya adalah membuat sanggahan agar pigura nantinya dapat berdiri. (lihat gambar no.3)
6.     Untuk langkah selanjutnya, beri lem double tip untuk kardus pertama di setiap sisinya.
7.     Setelah diberi lem, tempelkan plastik yang ukurannya sesuai dengan ukuran kardus pertama.
8.     Gabungkan kardus pertama dengan kardus kedua dengan menggunakan lem kertas.
9.     Setelah keduanya digabungkan, saatnya pigura diberi hiasan agar terlihat bagus menggunakan kertas kado. Caranya adalah dengan mengelem kertas kado di pigura tersebut.
10.  Agar pigura dapat berdiri di atas meja, pasang tempat dudukan yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan lem kertas.
11.  Pigura sudah selesai dibuat. Saatnya kamu memasang foto yang ingin dipajang di pigura tersebut. Gampangkan!!!